Biduk ini telah lama aku kayuh,telah hampir 31 tahun aku gunakan..
Sejak 10 Desember 1980 Aku Dilayarkan..
setahap demi setahap dari mulai pesisir aku layari..
hingga kini mulai kumasuki gerbang samudera yang luas..
yang ku sendiri tak tahu dimana ujung dan tepiannya...
Aku hanya dibekali sebuah lampu yang hampir meredup
dengan secarik kertas sebagai peta untuk menuntunku berlayar
dan sebilah kompas, untuk memastikan arah yang aku tuju..
namun aku sering kali tersesat dan meleset arah,
jujur..bukan karena kompas dan peta yang salah,
dan juga bukan karena cahaya lampu yang aku padamkan..
melainkan karena keisenganku untuk mengetahui ada apa di arah sebelah situ...
kelalaian dan kelengahan berkali kali menjerumuskanku...
sehingga tuk kembali kearah yang benar itu..
betul betul membutuhkan sebuah perjuangan yang keras,
karena melawan angin dan ombak
yang tak peduli padaku..
senantiasa berdesir dan berdebur...
Saat biduk dan sampan masih kuat dan kokoh dulu
sering ku sia siakan...
waktu tidak kumanfaatan untuk menuju arah yang benar
dalam perjalan...aku sering berbelok sana dan sini
awalnya hanya sekedar ingin mengetahui,..
namun berkali - kali aku terjebak oleh keinginan tahuan itu
dan untuk keluar dari jebakan pusaran air,..
tak jarang aku terjatuh dan meminum air..
tersedak bahkan hampir jatuh pingsan dan mati tenggelam...
tapi alhamdulillah di usia 19tahun aku berhasil keluar,
dari jebakan pusaran air yang dahsyat...
19tahun yang lalu...
disebuah pulau tempat aku beristirahat dan singgah
aku berhasil menemukan seorang kawan berlayar...
hingga saat ini, pelayaran yang kujalani dan entah kapan berakhirnya..
kulewati berdua...ada kawan untuk berbagi dan bercerita...
ada kawan yang bisa memegangiku saat aku kadang hampir terjatuh...
ada kawan yang mengingatkanku saat aku mengayuh arah yang salah...
indah kebersamaan itu jika tanpa masalah...
Sempat terlintas olehku ketika singgah disebuah pulau,
bagaimana jika aku mengajak seorang kawan lagi dalam pelayaranku?
tentunya bukan sembarang kawan ...
kawan yang juga memahami arah dan tujuan
arah yang diinginkan peta dan kompas
kawan yang bisa memahami aku
seperti halnya sifat kawanku yang menemaniku saat ini...
kawan yang mampu mengingatkan aku
saat aku melenceng...
mengayuh biduk seenaknya...
tapi akan adakah kawan yang seperti kawanku itu?
mempunyai sifat dan minimal karakter yang sama...
Tapi...
Aku pun faham satu hal...
berkawan dengan 2 orang yang cocok dengan kita
belum tentu cocok satu sama lainnya antara 2 kawan itu
belum lagi biduk ini sudah usang...
sampan ini mulai rapuh...
dalam fikiranku
dan hatiku..
terliputi berbagai tanya dan tanya...
apakah jika kuajak kawan yang baru,
akan cocok dengan kawan lamaku?
Apakah kawan baruku akan sesabar dan mampu mengerti aku,
seperti kawan lamaku yang telah teruji kesabarannya menghadapi aku?
apakah dengan menambah kawan baru..
membuat aku diperjalananku semakin bersemangat
atau malah biduk ini tak kuat menampung beban kami bertiga?
Apakah..
apakah...
apakah...
semua masih menjadi sebuah tanya...
dan akan tetap seperti itu selamanya...selamanya...
jika tidak pernah dicoba...
namun jika sekali dicoba ...
resiko yang ada sudah jelas dan nampak...
1. mampunyai semangat dan kekuatan baru sehingga bisa lebih ngebut diperjalanan... atau.....
2. terpuruk dan tenggelam, bahkan sulit keluar dan terselamatkan serta kehilangan semua kawan !!!!
Benar benar sebuah hal yang harus diperhitungkan dan di fikir ulang!!!
Hanya Engkau Yaa Robb yang mampu menuntun dan mengarahkan...Hanya Engkau...!!!!
Hmmmppp....aku pasrah dan tawakkal...
By. Abu Iram Muhammad Yusuf
0 komentar:
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Posting Komentar
Tinggalkan pesan anda disini :