Agustus 2011 | Griya Ilmu & Bisnis
 
Griya Ilmu & Bisnis
 
Rabu, 17 Agustus 2011

Keutamaan Shaum Enam Hari Di Bulan Syawwal

it's an information blog
Diantara amal yang disyariatkan secara sunnah setelah bulan Ramadhan, yaitu pada bulan Syawwal, adalah melakukan shaum sebanyak enam hari. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر

Hingga Datang Kepadamu Kematian

it's an information blog
Allah Tabaraka wa Ta’aala berfirman untuk hamba dan rasul-Nya Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam, “Beribadahlah kepada Rabbmu, hingga datang kepadamu al Yaqin.” Maksudnya: kematian. Makna ayat ini adalah, janganlah kamu berhenti beribadah hingga kamu mati. Maka batas beribadah itu adalah batas kehidupan. Seorang hamba yang shaleh, Isa ‘alahis salam berkata, “Dan Allah memerintahkan kepadaku untuk shalat dan zakat selama aku hidup.” (QS. Maryam: 31)
it's an information blog
Amal Yang Paling Dicintai Oleh Allah Adalah Yang Dikerjakan Dengan Terus-Menerus Walaupun Sedikit

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


« يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ. فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا ، وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ ، وَإِنْ قَلَّ ». وَكَانَ آلُ مُحَمَّدٍ إِذَا عَمِلُوا عَمَلاً أَثْبَتُوهُ

“Wahai manusia, beramal-lah sesuai kemampuan. Karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan, hingga kalian bosan. Dan amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dikerjakan dengan konsisten walaupun sedikit. Dan keluarga Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam jika mereka beramal dengan suatu amalan, maka mereka konsisten mengerjakannya.”[1]

Ketika Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam ditanya tentang amal apa yang paling dicintai oleh Allah? Beliau bersabda:

«أدومها وإن قل»

“Yang paling dikerjakan dengan konsisten, walaupun sedikit.”[2]

Aisyah Radhiyallahu ‘anha ditanya, “Bagaimanakan amal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apakah beliau dahulu biasa mengkhususkan suatu hari (untuk beramal).” Aisyah menjawab, “Tidak, amalnya dikerjakan terus-menerus, dan setiap kalian mampu beramal dengan amal yang mampu Rasulullah kerjakan dahulu.”[3]
Hadis-hadis diatas memberi kita beberapa perlajaran, diantaranya:

  1. Mengerjakan amal-amal kebaikan seluruhnya sesuai dengan kemampuan secara konsisten.
  2. Sederhana dalam beribadah dan menjauhi sikap berlebihan agar jiwa lebih bersemangat dan hati lebih lapang. Maka dengan itu tercapailah maksud dari ibadah dan sempurna sesuai yang diharapkan. Berbeda jika seseorang mengerjakan amal-amal yang memberatkan, ia akan dengan cepat meninggalkan amalan itu baik seluruhnya atau sebagiannya, atau ia mengerjakannya dengan sangat berat hingga ia kehilangan kebaikan yang agung.
  3. Konsisten dalam beramal. Sedikit amalan yang dikerjakan secara konsisten lebih baik dari amalan yang banyak namun terputus. Karena dengan konsistennya amal yang sedikit berarti ketaatan, dzikir, muraqabah, niat, keikhlasan dan ibadah kepada Sang Khaliq ‘azza wa jalla terus berlangsung. Dengan konsistensi itu amal yang yang sedikit akan berbuah dan lebih banyak secara berlipat dari yang banyak namun terputus.[4]

Oleh karena itu, inilah prinsip yang harus kita pegang:


حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Hingga datang kepadamu al Yaqin (kematian).” (QS. Al-Hijr: 99)
 


[1] HR Muslim (Nawawi 6/71-72)
[2] Idem.
[3] Idem.
[4] Dinukil dengan sedikit perubahan dari perkataan Imam Nawawi dalam Syarh Muslim (6/72)
------------------------------------------
 

Seperti Seorang Perempuan Yang Menguraikan Benangnya Yang Sudah Dipintal Dengan Kuat, Menjadi Cerai Berai Kembali...

it's an information blog
Hati-hatilah Anda agar tidak seperti seorang perempuan yang memintal benang dengan kuat membuat sebuah baju, kemudian setelah semua itu sempurna dan indah, Anda malah melepaskan kembali pintalannya seutas demi seutas tanpa sebab apapun.

Tiap-Tiap Orang Berbuat Menurut Keadaannya (Tabiat) Masing-Masing

it's an information blog
Setelah Ramadhan usai, manusia terbagi menjadi beberapa jenis. Dan yang paling nampak adalah dua: Pertama, manusia yang di bulan Ramadhan sangat antusias melakukan ketaatan hingga Anda tidak melihatnya kecuali ia dalam keadan sujud, mendirikan shalat, membaca Al-Quran atau menangis, hingga mengingatkan Anda tentang ibadah para salafussaleh. Hingga Anda sangat simpati kepadanya karena keseriusan dan semangatnya yang sangat tinggi.

Pendahuluan

it's an information blog
Mu’adz bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِى مِنَ النَّارِ. قَالَ « لَقَدْ سَأَلْتَنِى عَنْ عَظِيمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ »

Mukaddimah

it's an information blog
Pengantar

Segala puji bagi Allah, sebagaimana kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kuasa-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi yang telah Allah utus sebagai rahmat bagi semesta alam, kepada para keluarganya dan seluruh sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan hingga hari akhir. Wa ba’du:

Apa Yang Anda Lakukan Setelah Ramadhan?

it's an information blog
Diambil dari kutaib :
Apa yang anda lakukan setelah Ramadhan ?
kiriman dari Ustadz. Abu Khaleed Resa Gunarsa -semoga Allah Menjaga Beliau -

 
Oleh :
Umar bin Musa Al Hafizd
Anggota Rabithah Al Adab Al Islamy
Pengantar:
Fadzilatus Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Muhammad Al Hakamy

Updates Via E-Mail