| Griya Ilmu & Bisnis
 
Griya Ilmu & Bisnis
 
Rabu, 17 Agustus 2011
it's an information blog
Amal Yang Paling Dicintai Oleh Allah Adalah Yang Dikerjakan Dengan Terus-Menerus Walaupun Sedikit

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


« يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ. فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا ، وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ ، وَإِنْ قَلَّ ». وَكَانَ آلُ مُحَمَّدٍ إِذَا عَمِلُوا عَمَلاً أَثْبَتُوهُ

“Wahai manusia, beramal-lah sesuai kemampuan. Karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan, hingga kalian bosan. Dan amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dikerjakan dengan konsisten walaupun sedikit. Dan keluarga Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam jika mereka beramal dengan suatu amalan, maka mereka konsisten mengerjakannya.”[1]

Ketika Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam ditanya tentang amal apa yang paling dicintai oleh Allah? Beliau bersabda:

«أدومها وإن قل»

“Yang paling dikerjakan dengan konsisten, walaupun sedikit.”[2]

Aisyah Radhiyallahu ‘anha ditanya, “Bagaimanakan amal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apakah beliau dahulu biasa mengkhususkan suatu hari (untuk beramal).” Aisyah menjawab, “Tidak, amalnya dikerjakan terus-menerus, dan setiap kalian mampu beramal dengan amal yang mampu Rasulullah kerjakan dahulu.”[3]
Hadis-hadis diatas memberi kita beberapa perlajaran, diantaranya:

  1. Mengerjakan amal-amal kebaikan seluruhnya sesuai dengan kemampuan secara konsisten.
  2. Sederhana dalam beribadah dan menjauhi sikap berlebihan agar jiwa lebih bersemangat dan hati lebih lapang. Maka dengan itu tercapailah maksud dari ibadah dan sempurna sesuai yang diharapkan. Berbeda jika seseorang mengerjakan amal-amal yang memberatkan, ia akan dengan cepat meninggalkan amalan itu baik seluruhnya atau sebagiannya, atau ia mengerjakannya dengan sangat berat hingga ia kehilangan kebaikan yang agung.
  3. Konsisten dalam beramal. Sedikit amalan yang dikerjakan secara konsisten lebih baik dari amalan yang banyak namun terputus. Karena dengan konsistennya amal yang sedikit berarti ketaatan, dzikir, muraqabah, niat, keikhlasan dan ibadah kepada Sang Khaliq ‘azza wa jalla terus berlangsung. Dengan konsistensi itu amal yang yang sedikit akan berbuah dan lebih banyak secara berlipat dari yang banyak namun terputus.[4]

Oleh karena itu, inilah prinsip yang harus kita pegang:


حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Hingga datang kepadamu al Yaqin (kematian).” (QS. Al-Hijr: 99)
 


[1] HR Muslim (Nawawi 6/71-72)
[2] Idem.
[3] Idem.
[4] Dinukil dengan sedikit perubahan dari perkataan Imam Nawawi dalam Syarh Muslim (6/72)
------------------------------------------
 

0 komentar:

:10 :11 :12 :13 :14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39

Posting Komentar

Tinggalkan pesan anda disini :

Updates Via E-Mail